Minggu, 04 Mei 2008


Behind the Scene” Rakernas II PPNI

Jalannya Rakernas II PPNI dari kacamata Mahasiswa

Oleh : Yudi Ariesta Chandra/ Dirjend Kastrat & Advokasi ILMIKI 2007-2009

Tiga tahun sudah masa kepengurusan PPNI masa bhakti 2005-2009 berjalan. Banyak sekali tentunya hal-hal yang telah dilakukan oleh para pengurus dalam mengembangkan organisasi ini pada khususnya dan profesi keperawatan di Indonesia pada umumnya selama tiga tahun ini. Berkaitan dengan itu, beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 17 – 19 Mei 2008 bertempat di Semarang, diadakan acara Rapat Kerja Nasional ( Rakernas ) II PPNI. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja PPNI baik tingkat pusat maupun daerah, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah atau isu-isu yang berkembang di tingkat pusat maupun daerah, dan membentuk panitia ad hoc guna penyelesaian masalah-masalah atau isu-isu yang berkembang di pusat maupun daerah tersebut.

Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai dari Kamis, 17 Mei pukul 16.00 WIB hingga Sabtu, 19 Mei 2008 pukul 14.30 WIB. Adapun jalannya kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. Pembukaan ( Kamis, 16.00-16.35 WIB ),
  2. Keynote speech oleh Menteri Kesehatan RI yang disampaikan oleh Dirjend Yanmedik Depkes RI ( Kamis, 16.36-17.40 WIB ),
  3. Sidang pleno I : Pembahasan dan pengesahan Tata Tertib Sidang
  4. Welcome party dan City Tour ( Kamis, 18.00-23.00 WIB ),
  5. Sidang pleno II : Laporan PPNI Pusat dan Daerah ( Jum’at, 07.45-20.00 WIB ),
  6. Sidang Komisi ( Jum’at, 20.01 – 21.00 WIB dilanjutkan pada hari Sabtu, 07.50 – 09.00 WIB ),
  7. Diskusi bersama Anggota Komisi IX DPR RI ( Jum’at, 21.00 – 23.00 WIB )
  8. Sidang pleno III : Pembahasan hasil sidang komisi ( Sabtu, 09.01 – 10.30 WIB )
  9. Sosialisasi Buku KIA dan Sosialisasi KNKP, Standar profesi, Kolegium, dan Praktik mandiri ( Sabtu, 10.31 – 13.00 WIB )
  10. Sidang Pleno IV : Keputusan dan Rekomendasi Rakernas ( Sabtu, 13.01 – 13.53 WIB )
  11. Pembacaan Penyampaian sikap Mahasiswa S1 Keperawatan se-Indonesia ( Sabtu 13.54 – 13.59 WIB )
  12. Penutup. ( Sabtu 14.00 WIB )
  13. Konferensi Pers ( Sabtu, 14.01 – 14.30 WIB )

Seperti rapat kerja nasional pada umumnya, jalannya rapat diselingi oleh banyak interupsi baik yang sifatnya pertanyaan, penyampaian pendapat maupun klarifikasi terutama pada saat Laporan PPNI Pusat dan daerah. Terkadang terjadi keterlambatan dari jadwal yang telah ditetapkan. Namun demikian, dapat dikatakan pelaksanaan kegiatan tersebut secara teknis tidak ada masalah. Dan berdasarkan polling yang dilakukan oleh Panitia, sekitar 95 % peserta puas dengan hasil kerja Panitia dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Namun, hal di atas hanyalah gambaran pelaksanaan kegiatan secara teknis. Jika berbicara tentang “content” kegiatan, masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Pertama, jika kita perhatikan secara seksama tentang jadwal sidang komisi, sidang komisi hanya berlangsung selama sekitar dua jam, itu sudah termasuk persiapan sidang komisi seperti pembahasan aturan sidang, mobilisasi peserta ke ruang sidang komisi dan pemilihan ketua masing-masing komisi. Jadi bisa dibayangkan berapa lama waktu efektif dalam pelaksanaan sidang komisi tersebut. Padahal sebelumnya saat sidang pleno disepakati bahwa masalah-masalah yang ada akan dibahas di sidang komisi dan pleno III. Praktis, masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan ataupun sempat dibahas. Tetapi untunglah ada beberapa peserta yang menyadari hal tersebut, dan mereka melakukan lobbying di luar jadwal, membahas agenda komisi mereka masing-masing setelah diskusi bersama Anggota DPR RI. Dan sidang pleno III diharapkan dapat mengoptimalkan pembahasan masalah-masalah yang belum terselesaikan di komisi. Tetapi ternyata, sidang pleno pun hanya sekedar menjadi ajang sosialisasi hasil sidang komisi tanpa waktu yang cukup untuk mengkritisinya. Mengatasnamakan “Terbatasnya waktu”, akhirnya kegiatan ini masih menyisakan berbagai permasalahan yang belum terselesaikan atau malah tidak terbahas sama sekali.

Kemudian yang perlu menjadi perhatian lagi adalah tidak adanya media cetak dan elektronik baik lokal apalagi nasional, yang meliput jalannya kegiatan kecuali hanya pada saat konferensi pers. Hal ini sungguh cukup ironis mengingat itu merupakan salah satu kegiatan yang sangat besar artinya bagi kemajuan profesi Keperawatan di Indonesia. Seharusnya pelibatan media pada kegiatan-kegiatan besar profesi harus maksimal sebagai sarana transfer informasi kepada masyarakat, terlebih lagi jika dikaitkan tentang fokus utama PPNI saat ini yakni terciptanya Undang-undang Keperawatan.

Terlepas dari itu semua itu, tentunya banyak juga hal-hal positif yang dihasilkan di Rakernas II PPNI ini. Sosialisasi Komite Nasional Kompetensi Perawat ( KNKP ), Standar profesi, Kolegium Keperawatan, dan standar praktik mandiri keperawatan adalah salah satu hal penting yang dihasilkan dari kegiatan ini selain penyelesaian masalah-masalah yang ada. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah “kesatuan” suara para pengurus PPNI, baik pusat maupun daerah, untuk melakukan Aksi Nasional : Gerakan Perawat sukseskan Undang-undang keperawatan dengan turun ke jalan melakukan demonstrasi dan aksi simpatik, dengan tidak meninggalkan pelayanan pada tanggal 12 Mei 2008 yang bertepatan dengan “International Nurses Day”, dengan tujuan “sounding” kepada masayarakat tentang pentingnya Undang-undang keperawatan dalam rangka mensukseskan terbentuknya Undang-undang Keperawatan di negeri ini.

Tentunya aksi ini perlu dipersiapkan dengan matang. Keterlibatan semua komponen profesi keperawatan harus dimaksimalkan, termasuk optimalisasi peranan mahasiswa keperawatan Indonesia. Agar kelak aksi yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diinginkan sehingga masyarakat menyadari akan pentingnya Undang-undang keperawatan. Dengan demikian, pintu gerbang adanya Undang-undang keperawatan akan semakin kita dekati.